Tak ada kata terlambat tuk menjadi yang lebih baek.. Diberdayakan oleh Blogger.
???? ? ???? ? ????? ???????

Translate

Sabtu, 11 Februari 2012

Pengganti yang lebih baik !


            Ibnu Rajab Al-Hambali menyebutkan dalam kitabnya, Dzailuth Thabaqaat, tentang kisah al-Qadhi Abu Bakar al-Anshary al-Bazzaz yang berkata, “Saya tinggal di Mekkah yang di jaga oleh Allah. Suatu hari aku merasakan lapar. Akupun keluar untuk mencari rejeki yang bisa aku makan, Tatkala aku sedang berjalan, tiba-tiba aku menemukan bungkusan sutera yang di ikat dengan pita dari sutera yang mahal. Aku membawanya pulang, dan kucoba membukanya. Ternyata di dalamnya terdapat kalung yang terbuat dari mutiara, belum pernah aku melihat kalung sebagus itu. Aku segera membungkusnya kembali dan mengikatnya seperti sedia kala.
            Aku kembali keluar, tiba-tiba aku mendengar orang tua yang sedang berhaji ber seru, “Barangsiapa yang menemukan sebuah bungkusan yang ciri-cirinya begini dan begini, maka akan aku beri hadiah 5OO dinar emas.”
            Aku berkata dalam hati, “Saya sedang terdesak kebutuhan, apakah sebaiknya aku mengambil dinar itu, dan mengembalikan bungkusan itu kepadanya, ya?” lalu aku berkata,” Kemarilah, aku telah menemukannya.”Aku membawa orang tua itu ke rumah, kutanyakan cirri-ciri bungkusan, tentang kalung mutiara, jumlah barang dan sesuatu yang berada di dalamnya. Ternyata apa yang diutarakan persis dengan apa yang kutemkan. Maka aku keluarkan bungkusan itu, dan kuserahkan kepadanya, Diapun menyerahkan uang 5OO dinar emas seperti yang ia janjikan . Kukatakan kepadanya, “Saya hanya menyampaikan amanah yang harus saya kembalikan kepada anda, saya tidak meminta upah.” Dia mendesakku untuk menerima upah itu, sementara aku sudah berjanji untuk tidak mengambilnya sedikitpun.

            Orang itu pergi meniggalkanku, lalu pulang ke negerinya setelah menyelesaikan hajinya. Sedangkan saya makin terdesak kebutuhan. Hingga aku memutuskan keluar dari Mekkah dan mengarungi lautan dengan kapal tua bersama dengan segolongan orang. Di tengah laut, kapal kami diterpa ombak dan badai yang dahsyat hingga kapalpun pecah. Orang-orang tenggelam, sementara Allah menyelamatkan aku, dimana aku bisa berpegangan pada sebuah kayu, hingga aku terdampar di sebuah pulau. Aku memasuki pulau itu, dan ternyata di sana tinggal kaum muslimin yang rata-rata masih awam, belum bisa membaca dan menulis. Aku mendatangi masjid, shalat dan membaca al-Qur’an. Orang-orang yang berada didalam masjid memerhatikan aku, lalu berkumpul mengerumuni aku. Setiap orang yang bertemu denganku, memintaku untuk mengajarkan al-Qur’an kepadanya. Aku pun mengajarkan al-Qur’an kepada mereka. “Apakah anda bisa membaca dan menulis?” Tanya mereka. “Ya bisa!” Jawabku. Merekapun berkata, “kalau begitu, ajarilah kami membaca dan menulis!” lalu merka datang dengan membawa anak-anak dan remaja meraka dan akupun mengajari mereka. Banyak sekali faedah dari kegiatan yang saya lakukan. Hingga mereka ingin, agar aku tetap tinggal bersama mereka. Mereka berkata,”Ditengah kami ada gadis yatim yang baik dan kaya, kami ingin anda menikahinya dan tetap tinggal bersama kami di pulau ini.”Awalnya aku menolak, namun mereka terus membujukku hingga aku menyanggupinya. Mereka mengadakan walimah untuk saya. Dan tatkala bertemu dengan gadis itu, ternyata aku melihat kalung mutiara yang pernah kutemukan di makkah dahulu melingkar di lehernya. Aku keheranan dan terus memerhatikan kalung itu.hingga salah seorang keluarganya berkata,” wahai syeikh, anda telah menyinggung perasaannya, anda tak sudi melihatnya, dan hanya melihat kalung yang di kenakannya.” Buru-buru saya berkata, “tentang kalung itu ada kisah yang saya alami.” “ kisah apa itu?” Tanya mereka penasaran. Lalu saya bercerita kepada mereka tentang kalung dan pertemuanku dengan orang tua yang memilikinya. Usai aku bercerita, mereka tersentak dan meninggikan suara tahlil dan takbir. Lalu saya bertanya, “subhanallah, apa yang terjadi atas kalian,” mereka berkata, “ sesungguhnya orang tua yang bertemu dengan mu itu adalah ayah dari gadis ini. Beliau juga sempat bercerita perihal anda setelah kembali dari haji. Beliau berkata,” demi allah, aku belum pernah melihat pemuda muslim sebaik orang yang mengembalikan kalung itu, ya allah kumpulkanlah aku dengannya, aku ingin menikahkan ia dengan putriku.” Sekarang beliau sudah meninggal namun doanya telah di kabulkan oleh allah.”
     
         Subhanallah, beliau meninggalkan upah 500 dinar meskipun itu boleh, demi kemuliaan yang lebih disisi allah, lalu allah menggantikan beliau dengan mutiara  sekaligus pemiliknya.

         Kisah ini mengingatkan kita  akan kaidah yang sangat populer, “ barang siapa meninggalkan sesuatu karena allah, niscaya allah akan memberikan untuknya ganti yang lebih baik.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar