Tak ada kata terlambat tuk menjadi yang lebih baek.. Diberdayakan oleh Blogger.
???? ? ???? ? ????? ???????

Translate

Jumat, 10 Februari 2012

Iman dan Rukunnya


         'Aqidah Salafus Saleh dalam prinsip keimanan terangkum dalam iman dan pembenaran terhadap rukun iman yang enam sebagaimana yang disabdakan Nabi dalam Hadist Jibril yang beliau ditanya tentang rukun iman yang enam, jika salah satu keimanan ini tidak ada maka keimanan seseorang belum sempurna dan belum menjadi mu'min sama sekali sampai ia menyempurnakan enam sendi keimanan tadi. Mengimaninya pun harus sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh Al-Qur'an dan As-sunnah
  Rukun pertama:
Iman kepada Alloh Swt.
         Iman kepada Alloh Swt ialah membenarkan secara pasti tentang keberadaan Alloh Ta'ala semua kesempurnaan dan keagungan yang dimilikinya, hanya dialah yang berhak diibadahi, konsekuen dengan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Iman kepada wujud Alloh Ta'ala telah terbukti baik secara fitrah, akal, syariat maupun indra. Termasuk beriman kepada Alloh Ta'ala yaitu menetapkan tiga macam tauhid, meyakininya, dan mengamalkannya:

1. Tauhid Rububiyah.
         Maknanya adalah keyakinan yang pasti bahwa hanya Alloh semata Rabb dan pemilik segala sesuatu tidak ada sekutu baginya, Dialah yang menciptakan segala sesuatu, mengatur dan yang menjalankannya, ringkasnya Tauhid Rububiyah adalah meng-Esakan Alloh Swt dalam segala perbuatannya
         Alloh Swt berfirman dalam surat AL-A'raaf ayat 54 yang artinya:  Ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Alloh, Maha Suci Alloh Rabb alam semesta.
2. Tauhid Uluhiyah
         Yaitu mengesakan Alloh Swt melalui perbuatan para hamba, dinamakan juga Tauhid ubudiyah. Makananya bahwa hanya Alloh lah yang paling berhak untuk disembah, segala yang diibadahi silainnya adalah bathil.
         Alloh Swt berfirman dalam surat Al-Fatihah ayat 5 yang berbunyi: Hanya kepada engkaulah kami beribadah dan hanya kepada engkaulah kami memohon pertolongan.
         Tauhid Uluhiyah adalah tema da'wah para Rosul dan merupakan awal dan akhir agama, bathin dan lahirnya.dan pengingkaran terhadapnya merupakan penyebab berbagai melapetaka yang menimpa ummat terdahulu.
         Tauhid Uluhiyah tidak akan terlealisir kecuali bila ada dua perinsip;
Pertama: Semua bentuk ibadah ditujukan kepada Alloh dan bukan pada selainnya maka tidak boleh diibadahi kecuali Alloh Swt. Sedangkan ibadah adalah segala sesuatu yang mencakup perkataan hati dan lisan atau juga berupa perbuatan hati dan anggota tubuh yang disukai dan diridhoi oleh Alloh Swt.
Kedua: Ibadah harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Alloh dan Rosulnya yaitu:
Þ   Mentauhidkan Alloh ta'ala dalam ibadah, ini adalah realisasi dari syahadat LA ILAHA ILLALLOH.
Þ   Mutaba'ah yaitu mengikuti dan mentaati apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Rosul Saw, ini adalah realisasi dari syahadat: MUHAMMADUR ROSULULLOH.

3. Tauhid asma' wa sifat:
         Yaitu keyakinan dengan pasti bahwa Allah mempunyai nama-nama yang agung dan sifat-sifat yang mulia dan sempurna suci dari segala kekurangan. Ahlus Sunnah mengetahui Robb mereka dengan sifat-sifatnya yang terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Mereka menyifati Allah Ta'ala dengan apa yang dia aifati untuk dirinya sendiri dan dengan apa-apa yang Nabi Muhammad sifatkan untuk Allah Ta'ala karna beliaulah yang paling tau tentang Allah Ta'ala dan beliau tidak berbicara kecuali dengan wahyu.
        Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mengimani bahwa Allah Swt bersemayam di atas 'Arsy berada diatas langit yang ke-tujuh, terpisah dari mahluknya namun mengetahui segala sesuatu. Mereka juga mengimani bahwa Al-Kursi dan Al-Alrsy itu benar adanya tidak seorang pun yang mengetahui kadar besar keduanya kecuali Allah Azza Wa Jalla. Al-Kursi di bandingkan dengan Al-Arsy bagaikan gelang yang terletak di padang pasir,  luasnya seluas langit dan bumi.
         Ahlus Sunnah Wal Jama'ah menetapkan bagi Alloh Ta'ala: pendengaran, penglihatan, ilmu, kekuasaan, kekuatan, kemuliaan, firman, hidup, telapak kaki, betis, tangan, dan lain lain dari sifat sifat yang Allah tetapkan untuk dirinya sendiri di dalam Al-Qur'an maupun yang melalui lisan Rosulnya dengan kayfiyyah yang hanya Allah paling tahu tentangnya.
         Al-Walid bin Muslim berkata: aku bertanya kepada al-Auza'I, Sufyan bin 'Uyainah, Malik bin Anas tantang hadist-hadist dalam masalah sifat dan ru'yah, maka mereka menjawab: perlakukanlah sebagai mana adanya, tanpa menanyakan bagaimananya.
         Imam Malik bin Anas bekata:  waspadalah kalian terhadap perbuatan bid'ah, beliau di tanya, apakah bid'ah itu? Ahli bid'ah adalah mereka yang memperbincangkan asma' alloh dan sifat sifatnya, kalmnya, ilmunya, kekuasaanya dan mereka tidak diam sebagaimana diamnya para sahabat dan orang orang yang mengikuti mereka dengan baik.
  Rukun kedua:
Iman kepda Malaikat.
         Beriman kepada malaikat yaitu mengimani keberadaan mereka dengan keimanan yang teguh dan kokoh tidak tergoyahkan oleh keraguan atau kebimbangan. Ahlus Sunnah wal Jama'ah mengimani mereka secara gelobal. Adapun secara rinci maka mengimani apa yang disebutkan dalil yang sahih dan mengimani pula siapa yang telah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya namakan diantara mereka.
         Ahlus Sunnah mengimani dengan wujud mereka, bahwa mereka adalah hamba Allah yang diciptakan dari cahaya dan berjasad, bukan hanya bersifat ma'nawi sebagaimana dikatakan oleh sebagian orang. Mereka diciptakan dari api dalam bentuk yang berbeda beda, besar dan memili sayap satu, dua, empat dan seterusnya bahkan ada yang memiliki enam ratus sayap. Mampu berubah bentuk menyerupai sesuatu yang lain sesuai dengan keadaan yang diijinkan oleh Alloh Sw
        Jumlah mereka tidak ada yang tau kecuali Alloh ta'ala, dan mereka tidak bisa dilihat oleh mata kepala manusia dalam betuk mereka yang asli, tetapi Alloh Ta'ala memperlihatkan mereka kepada sebagian mahluknya seperti para Ambiya'.
  Rukun ketiga:
Iman Kepada Kitab-kitab-Nya.
         Ahlus Sunnah  Wal Jama'ah mengimani dan beri'tiqad dengan I'tikad yang bulat  bahwa allah menurunkan kepada para Rasulnya kitab-kitab yang isinya; perintah, larangan, janji, ancaman, dan apa yang di kehendaki Allah dari mahluknya, dan juga berisikan petunjuk, cahaya, dan obat bagi penyakit yang ada dalam hati manusia.
         Allah ta'ala berfirman dalam surat al-baqarah ayat 258 yang artinya:  Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, dan Rasul-Rasul-Nya.
         Kitab-kitabnya adalah al-Qur'an, Taurat, Injil, Zabur dan suhuf Ibrahim dan Musa. Yang paling agung dari kitab-kitab tersebut adalah Taurat, Injil, dan al-Qur'an, dan yang paling agung diantara ketiga ini adalah al-Qur'an sikaligus sebagat penghapus semua kitab tersebut.
         Ahlus Sunnah berpendapat bahwa Al-Qur'an tidak bisa ditafsirkan dengan akal atau pendapat semata, al-Qur'an hendaknya ditafsirkan dengan: Al-Qur'an, lalu dengan as-sunnah, lalu dengan ucapan para sahabat, kemudian dengan para Tabi'in, dan kemudian dengan bahasa Arab yang Allah turunkan dengannya.

  Rukun Keempat:
Iman Kepada Para Rasul-Nya.
         Ahlus Sunnah wal Jama'ah mengimani dan beri'tiqad dengan I'tiqad yang kuat bahwa Allah Ta'ala telah mengutus para Rasul kepada hamba-nya sebagai pemberi kabar gembira dan memberi peringatan. Mereka telah menyampaikan risalahnya, melaksanakan amanatnya, menasehati ummatnya, dan berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad.
         Allah Ta'ala menyebutkan hikmah diutusnya para Rasul yang mulia pada firman-Nya dalam surat An-Nisa' ayat:165, yang artinya: mereka kami utus sebagai berita gembira dan pemberi peringatan supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu, adalah Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.
        Nama-nama mereka yang disebutkan dalam Al-Qur'an ada dua puluh lima Rasul dan Nabi. Kaum muslimin telah sepakat bahwa para Rasul lebih utama dari pada para Nabi, Rasulpun bertingkat-tingkat derajat keutamaannya, di antara para Rasul dan Nabi yang paling utama adalah Ulul 'Azmi, mereka ada lima: Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, 'Isa rohimahumulloh. Dan di antara para Ulul 'Azmi yang paling utama adalah Nabi Muhammad Saw penutup para Nabi dan Rasul.

  Rukun Kepada Hari Akhir:
Iman Kepada Hari Akhir.
         Ahlus Sunnah Wal Jama'ah berkeyakinan  dan beriman kepada hari akhir, dengan keyakinan yang kuat dan pembenaran yang sempurna dengan hari kiamat, beriman kepada apa yang Allah dan Rasulnya kabarkan tentang segala hal yang akan tejadi setelah mati. Allah Ta'ala merahasiakan waktu terjadinya hari kiamat kepada hambanya, tetapi dia memberikan tanda-tanda yang menunjukkan dekatnya kehadian tersebut.
Tanda-tanda kecil untuk Kiamat:
         Adalah tanda-tanda yang muncul sebelum hari kiamat dengan kurun waktu yang cukup panjang, kadang pula sebagian tandanya muncul bersamaan dengan tanda-tanda kubra, tanda-tanda kecil itu antara lain:
         - Diutusnya Nabi Muhammad Saw  sebagai penutup para nabi, wafatnya beliau, penaklukan baitul maqdis, munculnya banyak fitnah, mengikuti tata cara ummat terdahulu dari orang yahudi dan nasrani, munculnya para dajjal yang mengaku sebagai Nabi.
         - Pemalsuan hadis-hadis dengan atas nama Rasulullah Saw, penolakan sunnah, tidak berhati hati dalam penukilan khabar, merajalelanya kebodohan, menuntut ilmu dari orang yang tidak memiliki, wafatnya orang-orang alim, terkikisnya sendi-sendi islam sedikit demi sedikit, islam dan ummat islam dianggap asing.
         - banyak terjadi pembunuhan, berharap mati karna dahsyatnya musibah, banyak tejadi gempa bumi dan penyakit yang mematikan, jumlah laki-laki tidak lebih banyak dari jumlah kaum hawa, munculnya para wanita yang berpakaian tapi telanjang, menyebarnya prostitusi di jalan jalan.
         - Munculnya alat alat musik, arak, pezinaan, riba, pemakaian sutera bagi kaum peria dan penganggapan akan halal hat tersebut, terbenamnya salah satu bagian bumi dengan segala yang ada diatasnya
         - Disiasiakannya amanah, menyerahkan suatu masalah bukan pada ahlinya, diangkatnya orang orang yang hina dari pada orang orang baik sebagai pemimpin, seorang hamda sahaya melahirkan tuannya, bermegah megah dalam bangunan, manusia berbangga dengan dekorasi masjid.
         - Menberikan salam hanya kepada orang yang dikenal saja, kekayaan yang berlimpah ditangan manusia tapi tidan bersukur, menyebarnya kikir, banyaknya persalsian palsu, saling berselisih, bertengkar, membenci, memutus tali persaudaraan, dan perlakuan jelek terhadap tetangga.
         - Waktu makin terasa cepat, sedikitnya keberkahan dalam waktu, terjadinya fitnah seperti bagian malam yang gelap gulita, orang tua yang menyerupai anak muda.
         - Bintang buas dan benda benda mati dapat berbicara dengan manusia, surutnya air Eufrat karna munculnya gunung emas dan benarnya mimpi seorang mu'min.
         - Banyak orang orang romawi yang dipatuhi dan benyaknya peperangan dengan mereka dan peperangan kaum muslimin terhadap orang yahudi sehingga bebatuan dan tumbuh tumbuhan berkata: wahai orang muslim ada orang yahudi maka kemarilah bunuh lah dia. Penaklukan kota romawi seperti panaklukan kota istanbul di turki, dan tanda tanda kecil lainnya yang ada dalam hadist-hadist yang sahih.

Tanda-tanda Besar untuk Kiamat:
         Tada-tanda ini yang menunjukkan dekatnya kejadian hari kiamat. Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mengimani hal itu, seperti yang tekah dijelaskan oleh nebi, diantaranya adalah:
v Munculnua Imam Mahdi, di adalah Muhammad bin 'Abdullah dari keturunan Ahlul bait Rasulullah Saw, dia berkuasa dibumi selama tujuh tahun, bumi akan diliputi oleh keadilan setelah sebelumnya diliputi oleh kezaliman dan kejahatan. Pada saat itu bumi akan mengekuarkan tumbuh-tumbuhannya, langit akan menurunkan hujan dan kekayaan yang melimpah ruah.
v Keluarnya al-Masih ad-Dajjal, turunnya 'Isa bin Maryam pada menara putih di bagian timur Damaskus Syam pada saat iqamah shalat subuh, beiau shalat dibelakang pemimpin kelompok pada saat itu, beliau turun sebagai hakim dan menjalankan syariat Nabi Muhammad Saw, beliau akan turun untuka membunuh dajjal, babi, dan menghancurkan salib.
v Keluarnya Ya'juj dan ma'juj, terjadinya tiga peristiwa, terbenamnya salah satu bagian bumi yaitu ditimur, dibarat dan jazirah arab. Keluarnya asap tebal, terbitnya matahari dari arah barat, keluarnya binatang melata dari bumi dan berbicara dengan manusia, serta keluarnya api yang mengumpulkan manusia.
Ahlus Sunnah juga mengimani adanya tiupan sangkakala, sebanyak tiga kali tiupan, yaitu:
         Pertama: tiupan yang mengejutkan dan menakutkan.
         Kedua  : tiupan kematian dan kebinasaan, saat itu lah akan terjadi kehancuran dan kematian semua yang hidup dimuka bumi.
         Ketiga  : Tiupan kebangkitan untuk menghadap Rabb alam semesta.
         Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mengimani adanya kebangkitan mayat-mayat dari dalam kubur, mereka bangkit dalam keadaan telanjang dan tidak dikhitan, matahari dekat dengan mereka, orang yang pertama kali dibangkitkan dari bumi adalah Nabi Muhammad Saw.
  Rukun Keenam:
Iman Kepada Takdir.
 Ahlus Sunnah Wal Jama'ah berkeyakinan dengan keyakinan yang pasti bahwa segala sesuatu yang baik maupun yang  buruk, terjadi dengan takdir Allah Swt, dia berbuat sesuai daengan kehendak-Nya, apa yang terjadi karna kehendak-Nya tidak akan keluar dari kehendak dan kekuasaan-Nya, Dia mengetahui segala sesuatu yang telah, sedang atau akan terjadi.
Allah Ta'ala berfirman dalan surat al-Ahzab ayat: 38, yang artinya: Allah telah menetapkan yang demikian sebagai sunnatullah pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu, dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.
Wallahu a’lam bish showab.
Daftar Pustaka :
v Al Qur’anul Karim
v Al Hadist Ash Shahih
v Maalim Al Inthilaqatil Kubra dan Al Mausuu’ah Al Muyassarah fil Adyan wal Madzaahib
v At-Tazkirah oleh imam an-Nawawi
v Syarhus sunnah oleh Imam Abu Muhammad al-Hasan bin Khalaf al-Barbahari
v Kitab Aqidah Oleh Syaikh Shalih Fauzan Bin Fauzan



                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar