Tak ada kata terlambat tuk menjadi yang lebih baek.. Diberdayakan oleh Blogger.
???? ? ???? ? ????? ???????

Translate

Minggu, 15 April 2012

KEUTAMAAN BERINFAQ


KEUTAMAAN BERINFAQ
Banyak orang enggan berinfak karena takut hartanya akan berkurang, memang membelanjakan harta dijalan Alloh merupakan amalan yang susah bagi mereka yang dsusahkan Alloh dan menjadi amalan yang sangat mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Alloh, meski tidak dipungkiri terlebih di era serba susah semacam ini berinfak merupakan istilah membosankan bagi sebagian kalangan, terlebih persaingan gaya hidup semakin menjauhkan manusia dari rasa qona’ah dan mau peduli terhadap orang lain.
Sepucuk risalah mungil ini mudah-mudahan bisa memberikan hawa sejuk dalam dada kita yang terkadang sesak dengan gemerlap dunia fana, mengikis kebakhilan dan mebuka kepedulian terhadap saudara kita, yang terpenting lagi ternyata justru berinfak lebih banyak memberi efek positif kepada diri orang yang berinfak ketimbang yang menerima infak. 

1.      Pintu kekayaan
Diantara keutamaan berinfak adalah dilipat gandakanya harta yang kita infakan tersebut, hal ini sebagaimana janji Alloh Ta’ala :
“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui “. ( Qs. Al-Baqoroh 261 )
Pernyataan yang sama juga Alloh sebutkan dalam ayat yang lain :
“ Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”  ( Qs. Al-Baqoroh 245)
Demikianlah infak yang kita keluarkan dijalan alloh akan dilipat gandakan menjadi 700 kali lipat sehingga tidak mengherankan apabila para sahabat dahulu selalu berlomba untuk berinfak sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Umar bin Khottob r.a. yang datang kepada Rosululloh lalu menginfakan separoh harta yang ia miliki, kemudian Rosululloh bertanya “ apa yang kau sisakan untuk keluargau ? “ beliau ( Umar bin Khottob ) menjawab “ sama seperti itu “ ( sama senilai yang beliau infakan ), tetapi kemudian datang Abu bakar as-sidiq menginfakan seluruh harta yang ia miliki dan ketika ditanya oleh rosululloh berapa yang ia tinggalkan untuk keluarganya beliau ( abu bakar ) menjawab “ untuk mereka aku sisakan Alloh dan rosul-Nya.
Selain ayat di atas Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam juga menyampaikan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari Abu Huroiroh r.a :

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ اِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولَ أَحَدُهُمَا أللَهُمَّ اَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَ يَقًولُ الأَخَرُ أللَهُمَّ اعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“ Tidaklah hamba Alloh menempuh waktu pagi mereka kecuali ada dua malaikat yang mendo’akanya, salah satu dari kedua malaikat tersebut berdo’a , ya Alloh berikanlah ganti kepada orang yang berifak dan Malaikat yang satunya berdo’a, yaa Alloh berikanlah kepada orang yang kikir kehancuran “
Sungguh berinfak bisa membuka lebar pintu rizki kita melestarikan dan melipatgandakan menjadi banyak sekali, sebaliknya kebakhilan kita justru memicu kehancuran dan kemalaratan bagi kita.
       2.      Menyelamatkan dari api neraka dan jalan masuk surga
Selain efek positif didunia, berinfak juga akan menyelamatkan pelakunya dari api neraka dan membuka lebar pintu surga, hal ini sebagaimana disebut oleh Alloh dalam firman-Nya :
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila Telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan.Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila Telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan “. )Qs.Al-Munafiqun 9-11 )

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam juga bersabda sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhori dan Muslim dari Adi bin Hatim r.a :
اِتَّقُوا النَارَ وَلَوْ بِشِقِ تَمْرَةٍ
“ Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya bersedekah dengan separoh biji kurma “
Demikianlah, orang yang gemar berinfak akan dimasukan kedalam surga dan orang yang tidak gemar berinfak diancam oleh Alloh dengan adzab neraka dan ia akan menuai penyesalan yang tiada habisnya.
      3.      Mencegah terjadinya bencana
Penanggulangan bencana tidak henti-hentinya diupayakan oleh pemerintah, dari peralatan yang sederhana dengan biaya ringan sampai perlatan mutakhir yang tidak sedikit menyedot dana APBN yang sangat banyak, namun bencana tak kunjung reda, bahkan satu persoalan bencana pun belum terselesaikan sudah disusul oleh bencana selanjutnya, dan tampaknya bencana negeri ini tidak akan reda kalau kita tidak merunut akar sejati kenapa sang Pencipta menurunkan bencana,
Alloh berfirman :
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.( Qs. Al-A’rof 96 )
Demikianlah janji Alloh yang mana Alloh tidak akan pernah mengingkari janji-Nya, sehingga jelaslah bahawa akar bencana sejatinya adalah kekufuran manusia kepada Robbnya, kecintaan mereka terhadap dunia yang berlebihan sehingga membutakan mata hati mereka.
Kalau kita berharap bencana tidak akan menghampiri kita, maka sebuah keniscayaan pula kita mengusahakan asbabnya, dan diantara sebab yang bisa menjauhkan kita dari kemurkaan Alloh adalah sedekah, karena sedekah merupakan salah satu bentuk kecintaan kita kepada Alloh, dengan mengeluarkan sedikit harta yang kita miliki, kita telah membuktikan bahwa kita tidak mencintai dunia melebihi kecintaan kita kepada Alloh sehingga Alloh ridho kepada kita, dahulu kala Alloh mengadzab dan memusnahkan kebun orang-orang yang bakhil terhadap hartanya, sebagaimana Alloh kisahkan dalam firman-Nya :
“ Sesungguhnya kami Telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana kami Telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik (hasil)nya di pagi hari, Dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin), Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. Lalu mereka panggil memanggil di pagi hari: "Pergilah diwaktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya". Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik. Pada hari Ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu". Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya). Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan), Bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya) ". ( Qs. Al-Qolam 17-27 )
Demikianlah Alloh telah membinasakan kebun-kebun orang yang bakhil yang tidak mau bersedekah dari hasil kebunya, kebun tersebut dibumi hanguskan oleh Alloh Ta’ala, padahal jikalau mereka mau mengeluarkan sedekahnya tentunya Alloh tidak akan murka kepada mereka, hal ini sebgaimana sabda Rosul sholallohu ‘alaihi wa salam yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Anas ( dhoif pada salah satu rowi )
اِنَّ الصَدَقَةَ لَتَطْفَئُ غَضَبَ الرَبِّ وَتَقَي مِيْتَةَ السُوءِ
“ sesungguhnya sedekah mampu memadamkan murka Alloh dan menjauhkan dari kematian yang jelek “
Demikianlah keindahan yang Alloh janjikan kepada mereka yang gemar berinfak, seberapa besarpun infak yang kita keluarkan ternyata tidak akan mengurangi kekayaan yang kita miliki tetapi justru memperbanyak, tentunya bagi mereka yang yakin kepada Robbnyalah yang akan merasakan keindahan tersebut, adapun mereka yang berinfak tanpa keikhlasan ibarat menanam benih di atas keramik nan gersang yang tidak kunjung datang akar terlebih buah malimpah yang diimpikan. Allohu a’lam bishowab.

Maroji’ :
1.      Al-Qur’an terjemah digital
2.      Minhajul Qoshidin Ibnu Qudamah Al-Maqdisi
3.      Fiqh sunnah linnisa’  Abu Malik Kamal bin As-Sayid Salim
4.      Al-misbahul munir fie tahdzib tafsir Ibni Katsir Syaikh Shofiyurrohman Al-Mubarokfuri
5.      Minhajul muslim Abu Bakar Jabir Al-Jaziri
6.      Matan Riyadhussholihin Imam Abu Zakariya bin Syarof An-Nawawi
7.      1000 hikmah Ulama Salaf Sholih bin Abdul Aziz Al-Muhaimidi



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar