Tak ada kata terlambat tuk menjadi yang lebih baek.. Diberdayakan oleh Blogger.
???? ? ???? ? ????? ???????

Translate

Selasa, 28 Februari 2012

Renungan bagi yang mempunyai akal….?


Renungan bagi yang mempunyai akal….?
Saudaraku…….
Apakah hati kita lebih keras dari batu ??
Ada apa dengan kekerasan hati ini ketika membaca firman Al qur’an ??
Mengapa hati ini serasa terkunci ??
Ancaman-ancaman telah disampaikan, pelajaran-pelajaran telah diperdengarkan dan gambaran-gambaran dibacakan, akan tetapi, kenapa kita selalu menganggap remeh hal itu bahkan ibarat angin masuk telinga kanan keluar telinga kiri ??
Saudaraku ……
Betulkah hati kita sudah menjadi sekeras batu ??
Siapakah diantara kita yang menangis ketika membaca Surat Al Haqqah ??
Siapakah diantara kita yang gemetar ketika mendengar Surat Az Zalzalah ??
Siapakah diantara kita yang bertaubat dihari ketika membaca Surat Al Qiyamah ??
Saudaraku…….
“Apa pengunci yang ada dihati ini ??
(Apakah hati kita lebih keras dari batu…??)
Saudaraku……..
Ketahuilah kalaulah Al Qur’an ini diturunkan kepada gunung. Sungguh dia akan tunduk terpecah belah karena takut pada Allah.
Akan tetapi hati-hati ini telah mengeras, maka dia seperti batu, Bahkan lebih keras lagi.
Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang ( airnya ) memancarkan dari padanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.

74. kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.( Al-Baqarah : 74 )

Ternyata.....


Ternyata.....
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas diatas lantai kedalam tong sampah. Dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapat pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yg baik.

Ada seorang anak menjadi murid ditoko sepeda. Suatu saat ada seorang yg mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan harinya setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si anak tadi diambil kerja ditempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yg berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya, "ibu hari ini sangat cantik".
Ibu bertanya, "mengapa?"
anak menjawab, "karna hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan/ketampanan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat disawah.Temannya berkata, "tak perlu menyuruh anakmu bekerja keras.Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur"
petani menjawab, "aku bukan sedang memupuk tanamanku.Tapi aku sedang membina anakku".
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya, "jika sebuah bola jatuh kedalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?"
ada yang menjawab, "cari mulai dari bagian tengah", ada pula yang menjawab, "cari di rerumputan yangg cekung", dan ada yang menjawab, "cari di rumput yang paling tinggi"
pelatih memberi jawaban yg paling tepat, "setapak demi setapak cari dari ujung sini sampai ujung sebelah sana".

Belajar dari sebuah pensil
Melihat neneknya sedang asyik menulis, Adi bertanya, "Nenek sedang menulis apa?"
Mendengar pertanyaan cucunya, sang Nenek berhenti menulis lalu berkata, "Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi. Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti."
"Apa maksud Nenek bahwa Adi harus dapat menjadi seperti sebuah pensil? Lagi pula sepertinya pensil itu biasa saja, sama seperti pensil lainnya," jawab Adi dengan bingung.
Nenek tersenyum bijak dan menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini. Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup."
"Apakah Nenek bisa menjelaskan lebih detil lagi padaku?" pinta Adi.
"Tentu saja Adi," jawab Nenek dengan penuh kasih
"Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya".
"Kualitas kedua, dalam proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai. Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".
"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".
"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

Sabtu, 25 Februari 2012

JUAL BELI IJON

          Jual beli merupakan kebutuhan primer yang tidak mungkin bisa ditinggalkan oleh manusia di manapun ia berada, keberadaan jual beli merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak sedikit dari kaum muslimin hari ini yang disebabkan karena kurang tahu dalam urusan jual beli sehingga menghalalkan berbagai macam cara dalam rangka mendapatkan barang atau uang dalam transaksi jual beli, padahal urusan jual beli merupakan perkara yang telah ditetapkan oleh syar’i, persoalan-persoalan yang baru dalam akad pun tidak luput dari pembahasan para ulama’, maka secuil risalah tentang  jual beli ijon ini mudah-mudahan bisa memberi wacana kehati-hatian bagi kaum muslimin ketika melaksanakan transaksi jual beli.

DALIL-DALIL YANG BERKAITAN
  1. Dari Ibnu Umar r.ha : “ Rosululloh melarang jual beli buah hingga terlihat jelas kebaikanya, beliau melarang dari menjual maupun membeli “ ( dikeluarkan oleh ashabussunan kecuali Tirmidzi ) dan dalam riwayat yang lain apa bila beliau ditanya tentang kebaikan tersebut, beliau menjawab, sampai hilang gangguanya “.
  2. Dari Annas bin Malik r.a dari Nabi sholallohu ‘alaihi wa salam : beliau melarang jual beli buah sampai berkembang, dikatakan bagaimana berkembangnya ?, beliau menjawab, memerah atau menguning. ( dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim )
  3. Dari Anas r.a adalah Nabi sholallohu ‘alaihi wa salam melarang jual beli anggur sampai menghitam dan biji sampai mengeras ( dikeluarkan oleh Imam yang 5 kecuali Hakim dan Ibnu Hibban )
  4. Dari Abu Huroiroh r.a berkata : “ Nabi sholallohu ‘alaihi wa salam bersabda : janganlah kalian jual beli buah hingga jelas kemanfaatanya “ ( dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Muslim, An-Nasa’I dan Ibnu Hibban )
PENGERTIAN
Maksud jual beli ijon disisni adalah jual beli buah yang belum jelas kemanfaatanya, karena jual beli buah yang belum berbentuk ( masih berupa bunga atau belum muncul sama sekali ) adalah jual beli yang dilarang menurut para ulama’ karena jual beli semacam itu termasuk dalam kategori jual beli yang belum dimiliki atau jual beli ghoror ( penipuan karena pasti salah satu pelaku akan tertimpa kerugian ).

Minggu, 19 Februari 2012

Apakah hati keras seperti batu ??


Renungan bagi yang mempunyai akal….?
Saudaraku…….
Apakah hati kita lebih keras dari batu ??
Ada apa dengan kekerasan hati ini ketika membaca firman Al qur’an ??
Mengapa hati ini serasa terkunci ??
Ancaman-ancaman telah disampaikan, pelajaran-pelajaran telah diperdengarkan dan gambaran-gambaran dibacakan, akan tetapi, kenapa kita selalu menganggap remeh hal itu bahkan ibarat angin masuk telinga kanan keluar telinga kiri ??
Saudaraku ……
Betulkah hati kita sudah menjadi sekeras batu ??
Siapakah diantara kita yang menangis ketika membaca Surat Al Haqqah ??
Siapakah diantara kita yang gemetar ketika mendengar Surat Az Zalzalah ??
Siapakah diantara kita yang bertaubat dihari ketika membaca Surat Al Qiyamah ??
Saudaraku…….
“Apa pengunci yang ada dihati ini ??
(Apakah hati kita lebih keras dari batu…??)
Saudaraku……..
Ketahuilah kalaulah Al Qur’an ini diturunkan kepada gunung. Sungguh dia akan tunduk terpecah belah karena takut pada Allah.
Akan tetapi hati-hati ini telah mengeras, maka dia seperti batu, Bahkan lebih keras lagi.
Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang ( airnya ) memancarkan dari padanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.  sebagaimana firman Allah dalam QS. Al baqarah : 74.

Selasa, 14 Februari 2012

PROGRAM PONPES AL ITTIHAD AL ISLAMI


PROGRAM SANTRI ASUH
DARUL-AITAM
PONPES AL-ITTIHAD
Kebarongan Kemranjen Banyumas

Dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak yatim dan dhu’afa Yayasan Al-Ittihad menyelenggarakan beasiswa 100% kepada anak yatim dan keringanan biaya kepada para dhu’afa, Al-hamdulillah pada tahun ini Darul-Aitam mengasuh 30 santri (Insya’ Alloh) sampai lulus dari Pesantren.

MARI PEDULI PENDIDIKAN YATIM DAN DHU’AFA
SALURKAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH ANDA
Pondok Pesantren Islam Al-Ittihad
Kebarongan Kemranjen Banyumas
Rekening BRI. Unit Karangjati Purwokerto
6832-01-006685-53-0 a/n. PONDOK PESANTREN ISLAM DARUL AITAM
Kontak
Abdulloh Al-Hanif 085227224132
Heri Susanto 081327664141

Sabtu, 11 Februari 2012

Pengganti yang lebih baik !


            Ibnu Rajab Al-Hambali menyebutkan dalam kitabnya, Dzailuth Thabaqaat, tentang kisah al-Qadhi Abu Bakar al-Anshary al-Bazzaz yang berkata, “Saya tinggal di Mekkah yang di jaga oleh Allah. Suatu hari aku merasakan lapar. Akupun keluar untuk mencari rejeki yang bisa aku makan, Tatkala aku sedang berjalan, tiba-tiba aku menemukan bungkusan sutera yang di ikat dengan pita dari sutera yang mahal. Aku membawanya pulang, dan kucoba membukanya. Ternyata di dalamnya terdapat kalung yang terbuat dari mutiara, belum pernah aku melihat kalung sebagus itu. Aku segera membungkusnya kembali dan mengikatnya seperti sedia kala.
            Aku kembali keluar, tiba-tiba aku mendengar orang tua yang sedang berhaji ber seru, “Barangsiapa yang menemukan sebuah bungkusan yang ciri-cirinya begini dan begini, maka akan aku beri hadiah 5OO dinar emas.”
            Aku berkata dalam hati, “Saya sedang terdesak kebutuhan, apakah sebaiknya aku mengambil dinar itu, dan mengembalikan bungkusan itu kepadanya, ya?” lalu aku berkata,” Kemarilah, aku telah menemukannya.”Aku membawa orang tua itu ke rumah, kutanyakan cirri-ciri bungkusan, tentang kalung mutiara, jumlah barang dan sesuatu yang berada di dalamnya. Ternyata apa yang diutarakan persis dengan apa yang kutemkan. Maka aku keluarkan bungkusan itu, dan kuserahkan kepadanya, Diapun menyerahkan uang 5OO dinar emas seperti yang ia janjikan . Kukatakan kepadanya, “Saya hanya menyampaikan amanah yang harus saya kembalikan kepada anda, saya tidak meminta upah.” Dia mendesakku untuk menerima upah itu, sementara aku sudah berjanji untuk tidak mengambilnya sedikitpun.

REKENING EMOSI


         Pada dasarnya didunia ini hanya ada 2 hal, yang pertama adalah positif(kebaikan) dan yang kedua adalah negatif (keburukan). Allah pun sudah menetapkan 2 jalan untuk manusia, sebagaimana ayat berikut;
”maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaanya” (Asy-Syams:8)
Dengan demikian sudah jelas bahwasanya tidak ada jalan ke-3,yang ada hanya lah sesuatu itu baik atau buruk.
Pembaca yang budiman,mengapa kadang kita sangat mudah memaafkan si A, dan selalu membelanya ketika ada yang mengkritiknya. Dan sebaliknya, kita terkadang dengan mudah sekali marah kepada si B hanya karena kesalahan yang kecil saja?.
        Setiap orang punya rekening emosi dalam hatinya atas nama kelurga, teman ataupun orang-orang yang pernah dia kenal. Setiap kali si A berbuat baik pada anda, maka itu akan tersimpan dalam rekening emosi atas nama si A. Ataupun anda mendapati si A berbuat baik pada orang lain, maka itu juga akan tersimpan dalam rekeningnya. Setelah anda mendapati kebaikan demi kebaikan dalam rekeningnya, akhirnya anda menyimpulkan bahwa si A adalah orang baik. Sehingga ketika suatu saat si A berbuat salah pada anda, anda akan sangat mudah untuk memaafkannya.
       Begitupun sebaliknya,ketika si B sering berbuat jahat pada anda ataupun anda mendapati si B jahat pada temannya, keluarganya, orang-orang disekelilingnya atau bahkan jahat pada kucingnya sekalipun, semua itu akan tersimpan dalam rekening atas nama si B. Data-data kejahatannya cukup membuat anda menyimpulkan bahwa si B adalah orang jahat. Apapun yang si B lakukan akan selalu tampak buruk di mata anda.

BENARKAH,HEMAT PANGKAL KAYA?


            Pernahkah dengar kata pepatah “hemat pangkal kaya”?, pernah pastinya. Tapi benarkah pepatah tersebut?. Benarkah hemat bisa membuat kita kaya?. Kita perlu membahasnya lebih dalam karena pada prateknya, berhemat tidak otomatis membuat kaya, bahkan jika salah kaprah justru akan membuat kita miskin. Kok bisa?
            Dengan berhemat, memang bisa membuat kita kaya, asal cara berhemat kita benar. Ada juga orang yang berhemat tapi tidak bisa merubah kehidupannya. Bahkan ada orang yang berhemat tapi malah membuat dirinya miskin. Jika ada 3 macam orang berhemat tersebut,anda sekarang melakukan yang mana?
4 kesalahan dalam berhemat
            Pertama:saking hematnya, banyak orang yang tidak mau bershodaqoh ataupun infaq dijalan Allah. Padahal dengan shodaqoh dan infaq, Allah telah berjanji akan melipatgandakan harta yang dia keluarkan tersebut. Banyak ayat al-qur’an ataupun hadist yang menyebutkannya. Jika tidak mau bershodaqoh bukankah berkesan kita tidak mau digandakan rezeki kita?
            Kedua:karena berhemat, hidup jadi sengsara. Makin ngirit, pakaian ngirit, rumah ngirit, segalanya ngirit. Sehingga hidup terasa sengsara, jauh dibawah kemampuan kita. Dalam artian hemat yang berlebihan. Kenapa sikap seperti iini akan membuat kita miskin?           Karena mindset kita akan mengatakan bahwa kita adalah orang yang serba kekurangan dan miskin. Sehingga pikiran dan tindakan kita pun akan seperti orang miskin. Kita boleh berhemat tapi jangan berlebihan. Tahan pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu, namun tetap menikmati rezeki dari Allah agar keluarga bisa tersenyum. Selama tidak berlebihan dan didalam batas kemampuan,itu bukan lah hal pemborosan.
            Ketiga:tidak mau berinvestasi. Jika anda memiliki penghasilan 5.000.000/bulan, berapa penghematan yang bisa anda lakukan? 3.000.000? atau 1.000.000? atau bahkan 100.000? jika jawaban anda yang terakhir, berarti anda belum bisa dikatakan hemat!

Bolehkah Isbal (memanjangkan celana sampai dibawah mata kaki) bagi pria ?
Oleh : Abu Abdirrahman Hamzah Al Atsari
Adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mentaati beliau dengan melaksanakan perintahnya serta menjauhi larangannya dan membenarkan berita yang dibawa beliau.Tanda bukti cinta kepada Allah dan Rasul-Nya adalah terus komitmen melaksanakan simbol – simbol islam dalam bentuk perintah, larangan, ucapan,keyakinan, maupun amalan.Diantaranya adalah membiarkan jenggot dan memendekkan pakaian sebatas mata kaki yang itu semua dilakukan karena taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengharapkan pahala-Nya.

PENGERTIAN ISBAL
Isbal adalah menurunkan pakaian di bawah mata kaki baik itu berupa celana ataupun sarung. Sedangkan pelakunya disebut Musbil.

LARANGAN BERBUAT ISBAL
Isbal adalah salah satu simbol kesombongan. Orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji dzarrah tidak akan masuk sorga,sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim.Mereka yang melakukan perbuatan Isbal pada pakaian bahkan sampai terseret di tanah , itu adalah perbuatan yang mengandung bahaya yang besar, karena menentang perintah Allah dan Rasul-Nya, melaksanakan apa yang dilarang Allah dan Rasulnya adalah sikap menentang, pelakunya akan mendapat ancaman yang keras. Firman Allah Azza wa Jalla dalam surat An – Nisaa:115 : “Barangsiapa yang menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti selain jalannya Sabilil Mukminin (para shahabat)maka kami biarkan dia tenggelam dalam kesesatan dan kami masukkan ke neraka jahannam.Dan itu merupakan seburuk-buruk tempat kembali.”

Adapun dalil – dalil yang menerangkan tentang larangan atau haramnya perbuatan isbal adalah :
1. Karena isbal adalah simbol kesombongan maka dia akan terkena firman Allah Azza wa Jalla dalam surat Luqman:18 “Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan sombong,Karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada setiap orang yang sombong lagi angkuh.”
2. Hadits dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah bersabda : “Siapa yang menyeret pakaiannya karena sombong, Allah tidak akan melihatnya di hari kiamat.”(Hr Bukhari dan lainnya) 
3. Hadits dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,beliau bersabada: “Isbal berlaku pada sarung, gamis dan serban. Siapa yang menurunkan pakaiannya sedikit saja karena sombong, tidak akan dilihat Allah di Hari Kiamat.”(Hr Abu Daud,Nasa’I dan Ibnu Majah. Hadits shahih).

AGAR JUAL BELI TAK MENUAI RUGI !!


Menjual dan membeli selalu lekat dengan kehidupan kita, keberadaanya merupakan satu keniscayaan yang tidak mungkin kita tinggalkan, karena keberadaanya yang sangat primer dalam memenuhi kebutuhan hidup maka syari’at Islam mengatur sedemikian rupa supaya praktek transaksi jual beli bernilai ibadah dan tidak mengundang dosa serta kedholiman baik kepada pihak penjual maupun pembeli, maka menjadi sebuah keniscayaan jikalau umat Islam memperhatikan adab-adab dalam transaksi jual beli sehingga praktek jual beli yang dilakukan memberi keuntungan tidak hanya sekedar dunia tapi juga keuntungan berlipat di akhirat kelak, berikut akhlak dan adab jual beli yang harus diperhatikan setiap mereka yang hendak melakukan transaksi jual beli :
Memperbaiki niat dan akidah
"Al-umuru bimaqosidiha/innamal a'malu binniyat"  (segala urusan itu tergantung pada maksud dan tujuanya / segala sesuatu tergantung pada niatnya) inilah kaidah fiqh yang menerangkan tentang dasar beramal pada diri seorang muslim bahwa segala amal apa saja tergantung dari niat yang ada dalam hatinya, bahkan niat pulalah yang membedakan sebuah amal tersebut bernilai ibadah atau hanya sebuah kebiasaan atau membedakan ibadah satu dengan ibadah yang lain. maka bagi siapa saja yang hendak melakukan transaksi jual beli hendaknya memperbaiki niat menahan diri dari tama' terhadap manusia, hendaklah memperkaya diri dengan hal-hal yang halal, berusaha menjauhi praktek riba, praktek yang tidak syar’i dan meninggalkan praktek yang masih syubhat (samar akan boleh dan tidaknya).
Menghindari “gubn” (berlebihan dalam mengambil keuntungan)                          
Bagi penjual hendaklah tidak mengambil keuntungan berlebih-lebihan, dikarenakan mengambil keuntungan secara berlebih-lebihan merupakan perkara yang tidak baik, bahkan masuk kategori “gubn”  yaitu membandrol harga tinggi kepada orang yang kurang teliti dalam masalah harga atau orang yang terpaksa harus membeli barang tersebut, biasanya ini dilakukan oleh penjual kepada pembeli yang kurang tahu masalah harga atau orang asing yang diperkirakan tidak akan beli lagi setelah itu, hal ini merupakan kecurangan yang tidak diperbolehkan dalam Islam, bahkan sebaiknya para penjual tidak mengambil keuntungan melebihi dari sepertiga, karena hal ini merupakan tindakan berlebihan dalam mengambil keuntungan menurut madzhab Maliki.
Jujur dalam bertransaksi
Penjual harus jujur dalam menyebutkan aib dan cacat serta kekurangan barang yang ia jual, tanpa ada kebohongan dalam hal-hal yang mendasar dalam barang tersebut, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam :
إنَّ التُجَارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ فُجَّاراً إلاّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَ بَرَّ وَ صَدَّقَ
“Sesungguhnya para pedagang itu akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan fajir kecuali siapa yang bertakwa kepada Alloh, berbuat kebaikan dan jujur” (HR. Tirmidz ).

Menjadi remaja yang tangguh !

Masa remaja adalah masa transisi antara kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis.
            Masa remaja banyak menyentuh perasaan seorang remaja sehingga menimbulkan jiwa yang sensitif dan peka terhadap diri dan lingkungannya. Perkembangan ini ditandai dengan cepatnya pertumbuhan fisikal dan seksual. Akibat dari pertumbuhan fisikal dan seksual yang cepat itu maka timbullah kegoncangan dan kebingungan dalam diri remaja, khususnya dalam memahami hubungan lain jenis.
Dari keadaan yang dihadapi remaja ini akan menimbulkan dua masalah. Pertama dorongan seksual kerana ingin membuktikan bahwa diri telah dewasa sehingga berakhlak yang kurang sopan di tengah masyarakat, sehingga orang ramai menilai bahawa remaja hanya menimbulkan masalah. Padahal ketika itu remaja sedang meraba-raba dalam mencari jatidirinya.Kedua, mungkin juga remaja hilang kendali dalam dirinya sehingga lebih cenderung mengikuti nafsunya itu, ataupun remaja lebih suka menyendiri dan menutup diri.
Remaja yang merasakan bahwa fisikalnya sudah seperti orang dewasa sehingga ia merasa pula harus bersikap seperti orang dewasa untuk menutup keadaan dirinya yang sebenar harus memahami bahawa anggapannya itu hanya sekadar imitasi atau peniruan. Untuk itu remaja harus pandai mengendalikan diri dalam menghadapi dunia yang penuh dengan pancaroba dan gejolak ini. Hindarilah dari hanya mengikut kehendak hati, tapi gunakanlah fikiran agar setiap keputusan yang diambil benar-benar mengikuti citarasa ibu bapa, masyarakat dan agama.
Keinginan remaja terhadap sesuatu kadang kala tidak dapat dipenuhi karena dihalangi oleh ketentuan agama dan adat kebiasaan di tengah masyarakat. Pertentangan itu semakin kelihatan jika remaja menginginkan sesuatu hanya menurut selera dan kehendaknya saja. Mereka berpakaian yang tidak senonoh, menonton video lucah dan berperangai tidak manis di pandang mata, padahal semua perbuatan ini berlawanan dengan ketentuan agama dan nilai-nilai murni. Bagi remaja yang padai menempatkan dirinya pada posisi yang betul maka dia akan menghindari segala keinginan yang tercela dari kehidupannya.
 Pertentangan antara keinginan remaja dengan ketentuan agama ini menyebabkan jiwa remaja memberontak dan berusaha menepis kenyataan itu dengan menurutkan kata hatinya.Remaja yang berhemah tinggi dan berakhlak mulia serta mempunyai lingkungan keluarga yang menjalankan perintah agama, maka perkara ini dengan mudah mereka hadapi. Namun bagi remaja yang telah terlanjur melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan perintah agama hendaklah berusaha memperbaiki diri agar tidak sentiasa terlena dengan sesuatu pengaruh dan kenikmatan yang bersifat semantara itu.

Jumat, 10 Februari 2012

Iman dan Rukunnya


         'Aqidah Salafus Saleh dalam prinsip keimanan terangkum dalam iman dan pembenaran terhadap rukun iman yang enam sebagaimana yang disabdakan Nabi dalam Hadist Jibril yang beliau ditanya tentang rukun iman yang enam, jika salah satu keimanan ini tidak ada maka keimanan seseorang belum sempurna dan belum menjadi mu'min sama sekali sampai ia menyempurnakan enam sendi keimanan tadi. Mengimaninya pun harus sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh Al-Qur'an dan As-sunnah
  Rukun pertama:
Iman kepada Alloh Swt.
         Iman kepada Alloh Swt ialah membenarkan secara pasti tentang keberadaan Alloh Ta'ala semua kesempurnaan dan keagungan yang dimilikinya, hanya dialah yang berhak diibadahi, konsekuen dengan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Iman kepada wujud Alloh Ta'ala telah terbukti baik secara fitrah, akal, syariat maupun indra. Termasuk beriman kepada Alloh Ta'ala yaitu menetapkan tiga macam tauhid, meyakininya, dan mengamalkannya:

1. Tauhid Rububiyah.
         Maknanya adalah keyakinan yang pasti bahwa hanya Alloh semata Rabb dan pemilik segala sesuatu tidak ada sekutu baginya, Dialah yang menciptakan segala sesuatu, mengatur dan yang menjalankannya, ringkasnya Tauhid Rububiyah adalah meng-Esakan Alloh Swt dalam segala perbuatannya
         Alloh Swt berfirman dalam surat AL-A'raaf ayat 54 yang artinya:  Ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Alloh, Maha Suci Alloh Rabb alam semesta.
2. Tauhid Uluhiyah
         Yaitu mengesakan Alloh Swt melalui perbuatan para hamba, dinamakan juga Tauhid ubudiyah. Makananya bahwa hanya Alloh lah yang paling berhak untuk disembah, segala yang diibadahi silainnya adalah bathil.
         Alloh Swt berfirman dalam surat Al-Fatihah ayat 5 yang berbunyi: Hanya kepada engkaulah kami beribadah dan hanya kepada engkaulah kami memohon pertolongan.
         Tauhid Uluhiyah adalah tema da'wah para Rosul dan merupakan awal dan akhir agama, bathin dan lahirnya.dan pengingkaran terhadapnya merupakan penyebab berbagai melapetaka yang menimpa ummat terdahulu.
         Tauhid Uluhiyah tidak akan terlealisir kecuali bila ada dua perinsip;
Pertama: Semua bentuk ibadah ditujukan kepada Alloh dan bukan pada selainnya maka tidak boleh diibadahi kecuali Alloh Swt. Sedangkan ibadah adalah segala sesuatu yang mencakup perkataan hati dan lisan atau juga berupa perbuatan hati dan anggota tubuh yang disukai dan diridhoi oleh Alloh Swt.
Kedua: Ibadah harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Alloh dan Rosulnya yaitu:
Þ   Mentauhidkan Alloh ta'ala dalam ibadah, ini adalah realisasi dari syahadat LA ILAHA ILLALLOH.
Þ   Mutaba'ah yaitu mengikuti dan mentaati apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Rosul Saw, ini adalah realisasi dari syahadat: MUHAMMADUR ROSULULLOH.

3. Tauhid asma' wa sifat:
         Yaitu keyakinan dengan pasti bahwa Allah mempunyai nama-nama yang agung dan sifat-sifat yang mulia dan sempurna suci dari segala kekurangan. Ahlus Sunnah mengetahui Robb mereka dengan sifat-sifatnya yang terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Mereka menyifati Allah Ta'ala dengan apa yang dia aifati untuk dirinya sendiri dan dengan apa-apa yang Nabi Muhammad sifatkan untuk Allah Ta'ala karna beliaulah yang paling tau tentang Allah Ta'ala dan beliau tidak berbicara kecuali dengan wahyu.
        Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mengimani bahwa Allah Swt bersemayam di atas 'Arsy berada diatas langit yang ke-tujuh, terpisah dari mahluknya namun mengetahui segala sesuatu. Mereka juga mengimani bahwa Al-Kursi dan Al-Alrsy itu benar adanya tidak seorang pun yang mengetahui kadar besar keduanya kecuali Allah Azza Wa Jalla. Al-Kursi di bandingkan dengan Al-Arsy bagaikan gelang yang terletak di padang pasir,  luasnya seluas langit dan bumi.

Mengapa ‘Aqidah Ahlus sunnah lebih utama diikuti ?


      Sebelum kita membahas pembahasan ini alangkah baiknya kita mengetahui arti sebuah kata “’Aqidah” dan “Ahlus Sunnah” itu sendiri. Secara bahasa ‘Aqidah diambil dari kata Al Akdu yang berarti ikatan dan Al Akdu adalah lawan kata dari Al Hillu yang berarti menguraikan atau melepaskan. Adapun secara istilah ‘Aqidah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa akan menjadi tentram dengannya, sehingga menjadi suatu keyakinan yang kuat dan kokoh tanpa ada keraguan dan prasangka.
      Pengertian Ahlus Sunnah wal Jama’ah sendiri adalah suatu golongan yang telah Rosulullah janjikan akan selamat diantara golongan-golongan yang ada. Landasan mereka bertumpu pada mengikuti Al Qur’an dan sunnah Rosulullah  dalam segala masalah.
      Benarnya agama seseorang dilihat benarnya ‘Aqidahnya. Karna 'Akidah yang benar adalah pondasi agama ini. Segala sesuatu yang dibangun diatas selain pondasi ini pada akhirnya akan runtuh dan hancur. Dari sini kita bisa melihat perhatian Nabi dengan meletakkan dan menetapkan aqidah yang benar ini dalam hati para sahabat-sahabatnya sepanjang hayatnya. Ayat ayat al-Qur'an turun dimakkah selama tiga belas tahun menerangkan tentang  permasalahan yang sama lagi tidak berubah, yaitu masalah aqidah dan tauhid kepada Allah serta ibadah kepadanya.Oleh karna itu aqidah menurut manhaj Salafus Saleh mempunyai berapa keistimewaan diantaranya:

1.      ‘Aqidah Salafus Saleh adalah satu satunya cara untuk mencegah berbagai perselisihan dan timbulnya golongan golongan serta menyatukan barisan kaum muslimin karna ia adalah tali Allah.
2.      ‘Aqidah Salafus Saleh adalah menyatukan dan menguatkan barisan kaum muslimin serta memperkokoh persatuan mereka di atas kebenaran karna ia adalah respon atas firman Alloh Swt dalam Surat Ali imron ayat 103 yang artinya: “dan berpegang teguhlah kamu semua kepada agama Alloh dan janganlah kamu bercerai berai”.
3.      ‘Aqidah Salafus Saleh menghubungkan seorang muslim dengan Allah dan Rosul-Nya dengan kecintaan dan pengagungan keduanya serta tidak mendahului mereka berdua dalam menetapkan hukum.
4.      Sesungguhnya ‘Aqidah ini mudah, peraktis, dan jelas, tidak ada kesamaran dan kesukaran didalamnya. Orang yang memiliki aqidah semacam ini akan senang hatinya, tentram jiwanya, dan jauh dari peresangka dan was was.
5.      ‘Aqidah Salafus Saleh merupakan faktor yang paling agung untuk dapat mendekatkan diri kepada Alloh Swt dan mendapatkan keridhoan-nya.

‘Aqidah ini disebut dengan ‘Aqidah Ahlus Sunnah karena para penganutnya selalu berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah, dan disebut dengan ‘Aqidah Ahlul Jamaah karena ‘aqidah ini merupakan ‘aqidah penganut Islam yang berkumpul dalam kebenaran dan tidak berpecah-pecah dalam dien (Agama). Mereka senantiasa mengikuti manhaj imam-imam yang haq dan tidak keluar darinya dalam setiap urusan-urusan ‘aqidah. Mereka adalah Ahlul Atsar, Ahlul Hadits, At Thaifah Al Manshurah dan Al Firqah An Najiyyah.

Rambu-rambu Dalam Belajar


            Tak perlu seseorang pungkiri,segala sesuatu di dunia ini membutuhkan ilmu lebih-lebih akhirat. Akan tetapi berbeda-beda orang menyingkapi ilmu. Diantaranya ada yang males-malesan dalam mencari ilmu,berbagai alasan mereka cari untuk menghindari sebuah kewajiban itu. Ada juga yang semangat sekali dalam mencari ilmu. Akan tetapi dalam mencari ilmu agama tidaklah cukup bermodal semangat saja. Karna, seorang penuntut ilmu haruslah tahu rambu-rambu yang telah digariskan syari’at dalam menuntut ilmu agama. Agar seorang penuntut ilmu tidak bingung dalam menghadapi seruan dari banyak kelompok-kelompok da’wah. Dan yang paling penting, agar si penuntut ilmu tidak jatuh kepada pemahaman yang salah atau menyimpang.
            Pada zaman sekarang berbagai kelompok menawarkan jalannya dalam mempelajari dinul islam (agama islam). Masing-masing pihak sudah pasti mengeklaim jalannya sebagai yang terbaik dan benar. Melalui berbagai cara mereka berusaha meraih pengikut sebanyak-banyaknya. Perlu kita lihat di sekililing kita. Ada kelompok yang menawarkan jalan dengan ikut hura-huranya politik, ada yang menyeru umat  untuk segera mendirikan khilafah islamiyah, ada juga yang berkelana dari daerah satu ke daerah lain mengajak manusia  ramai-ramai ke masjid.
            Akan tetapi kondisi umat islam masih begini-begini saja, Kebodohan dan ketidakberdayaan masih menyelimuti. Bahkan makin bertambah parah. Kemudian, adakah tindakan-tindakan salah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ? sudah pasti ada yang salah. Mengapa mereka (kelompok) tidak mengajak umat untuk kebali mempelajari agamanya saja ? mengapa mereka justru menyibukkan umat dengan sesuatu yang berujung kesia-siaan.
            Ahlu sunnah wal jama’ah sebagai pewaris Nabi selalu berusaha mengamalkan apa yang diwasiatkan Rasululloh untuk mengajak umat kembali mempelajari agamanya. Ahlus sunnah wal jama’ah tidak akan pernah keluar dari jalan yang telah digariskan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam, Adapun jalan yang ditempuh Ahlus sunnah wal jam’ah dalam mendapatkan ilmu agama sebagai berikut :

  1. Mengambil ilmu agama dari sumber aslinya yaitu Al qur’an dan As sunnah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
Ikutilah ap yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan jangan kalian mengikuti para pemimpin selain-Nya, sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya.”(Al a’raf : 3)
            Dan Rasullulloh bersabda :
Ketahuilah bahwasanya aku diberi Al qur’an dan yang serupa dengannya bersamanya.” ( Shahih.HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Miqdam bin Ma’di Karib. Lihat Shahihul Jami’ No.2643)