Tak ada kata terlambat tuk menjadi yang lebih baek.. Diberdayakan oleh Blogger.
???? ? ???? ? ????? ???????

Translate

Rabu, 03 Juni 2015

TA'ARUF PROGRAM PESANTREN

TA’ARUF PONPES ISLAM TERPADU AL-ITTIHAD KEBARONGAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
Segala puji milik Alloh Robb semesta alam. Sholawat dan salam keatas Nabi kita Muhammad sholallohu alaihi wasalam.
Pondok Pesantren Islam Terpadu Al-Ittihad, berdiri di bawah Yayasan Al-Ittihad awalnya hanyalah pondok kalong dalam artian hanya menampung anak-anak yang bersekolah di Madrasah Wathoniyah Islamiyah saja, namun seiring dengan tuntutan kelembagaan maka pesantren ini resmi berubah menjadi pesantren murni pada tahun pelajaran 2008-2009 M dengan nama Darul Aitam.
Pada hari sabtu 16 Juli 2011, berdasarkan rapat pengasuh dan Yayasan yang dihadiri oleh ketua dewan Pembina, memutuskan bahwa nama Pondok Pesantren Darul-Aitam di ubah menjadi Pondok Pesantren Islam Al-Ittihad dan pada awal pelajaran 2014-2015 M, ditambahkanlah kata Terpadu sehingga menjadi Pondok Pesantren Islam Terpadu Al-Ittihad.
Pondok Pesantren Islam Terpadu ( PPIT ) Al-Ittihad terbentuk dilatar belakangi kerja sama yang telah terjalin antara lembaga pesantren dengan lembaga Muhammadiyah setingkat menengah pertama ( SMP ) dan menengah keatas ( SMA ). Kerjasama tersebut menyepakati bahwa santri pesantren bisa mengikuti tes di lembaga SMP dan SMA Muhammadiyah tanpa harus bersekolah secara regular ke sekolah Muhammadiyah dengan konskwensi santri yang mengikuti tes di lembaga Muhammadiyah tersebut juga tertera sebagai murid Muhammadiyah.

PROGRAM TAHUN PELAJARAN 2015-2016 M BERBASIS IT
Berdasarkan renstra yang telah dibuat dan ditetapkan oleh lembaga maka pada tahun pendidikan 2015-2016 M mendatang ditandai dengan peningkatan kerapian administrasi dan kinerja. Dalam hal pengambangan KBM pesantren akan memulai system pendidikan berbasis IT ( tehnologi dan Informasi ). Dunia tehnologi yang terus berlari memaksa kita semua untuk melek supaya tidak tertinggal, demikian pula hal itu yang disadari oleh lembaga pesantren, dekat atau lambat proses pendidikan pasti akan beralih kepada basis tehnologi. Dengan tehnologi informasi juga semakin cepat sehingga hal tersebut sangat memudahkan para santri dan asatidz untuk mengakses dan mengembangkan ilmu seluas-luasnya. Kalau sebelumnya dalam proses KBM menggunakan buku manual maka nanti KBM akan menggunakan multimedia dan tablet sebagai pegangan para santri dan asatidz pengganti dari pada buku manual.
Tehnologi diharapkan juga mampu membantu kinerja para santri dan asatidz untuk melaksanakan system evaluasi amal yang meliputi, control sholat, control kedisiplinan sekolah, control belajar malam sampai control berinfak dan bersedekah. Hal ini dengan cara dibuatnya system digital yang on line sehingga masing-masing civitas akademika di pesantren mudah dievaluasi amal keseharianya dalam rangka saling menasihati dalam kebaikan dan saling menasehati dalam kesabaran. 

PENYALAH GUNAAN TEHNOLOGI
Tehnologi memamng ibarat pedang bermata dua, kalau salah penggunaanya maka akan membianasakan penggunanya. Di pesantren itulah factor yang paling dikhawatirkan, yaitu terjadinya penyalah gunaan alat untuk bermaksiyat, mengingat peluan untuk menjelajah dunia maya terbuka luas.
Untuk mengantisipasi terjadinya penyalah gunaan sarana IT maka pihak manajemen akan memasang program deteksi riwayat penggunaan alat disetiap sarana IT yang ada baik milik lembaga maupun milik pribadi santri. Dengan program tersebut diharapkan dapat menjadi pagar bagi santri untuk tidak keluar dari penggunaan alat yang semestinya. Bahkan ketika santri tidak berada di area pesantren pun riwayat akses yang dilakukan oleh para santri diharapakan akan dapat diketahui oleh manajemen IT pesantren.
Untuk itu pihak manajemen IT tidak mengijinkan santri untuk membeli tablet di luar, tetapi tablet tersebut harus dibeli di pesantren karena seluruh alat yang akan digunakan oleh santri akan dipastikan steril dari hal-hal yang tidak mendukung program pendidikan. Dengan program IT diharapkan mendatang lembaga pesantren dapat melahirkan kader-kader manusia seutuhya terkhusus dapat menjadi manusia yang selalu peka terhapad perubahan zaman, bahkan diharapkan para santri kelak mampu mengendalikan perubahan. Amien.


PROGRAM MA’HAD
TAHFIDZ, MENGHAFAL BUKAN UNTUK DILUPAKAN
Salah satu program unggulan di Ponpes Islam Terpadu Al-Ittihad adalah tahfidzul-Qur’an ( menghafal Al-Qur’an ). Jika lembaga Islam yang lain berlomba-lomba untuk memperbanyak hafalan tetapi kurang memperhatikan kedhobitan dan kebenaran makhrojnya maka di pesantren terpadu Al-Ittihad mencoba menyajikan program menghafal Al-Qur’an dan juga berusaha untuk mempertahankan. “ lebih baik hafal sedikit tapi bener-bener hafal dan makhrojnya baik dari pada program banyak menghafal tapi kemudian lupa “ begitulah kurang lebih komentar yang disampaikan oleh salah satu wali santri yang menjadi penyemangat bagi bagian suksesi tahfidz untuk menyempurnakan programnya.
Al-hamdulillah program menghafal bukan untuk dilupakan ini telah berjalan dan mulai menampakan hasil yang cukup baik, Fajar Abdul-Majid misalnya, santri kelas 2 SMP asal Sragen ini telah menyelesaikan proyek menghafal 5 juz dan tinggal mendhobitkanya ( menguatkan hafalanya ). Demikian juga Rijal, santri kelas kelas 3 SMP asal Wangon Banyumas juga telah menyelesaikan program menghafal 8 juz dan tinggal mendhobitkan. Menyusul kelas yang paling kecil yaitu Umar santri kelas 1 SMP asal Adipala Cilacap mengejar dengan menyelesaikan program menghafal 2 juz dan sedang mendhobitkan hafalanya.

TASHIH SYARAT BOLEH SETOR
Dalam rangka menjaga kualitas bacaan ( makhroj huruf dan tajwid ) maka para santri tidak diperkenankan menyetorkan hafalan sebelum mendapat rekomendasi dari guru tahsin. Rekomendasi tersebut merupakan rekomendasi kebenaran bacaan ditinjau dari makhroj dan tajwidnya.
Jumaidi santri kelas 1 SMP asal Palembang, mengaku awalnya cukup berat mengikuti program tahfidz, hal itu dikarenakan ia belum mempunyai bekal membaca Al-Qur’an yang benar sebelumnya, sehingga ia harus mengikuti serangkaian program tahsin dalam rangka pembenaran bacaan terlebih dahulu sebelum mengikuti program menghafal, hasilnya Al-Hamdulillah setelah bersusah payah ia mengalami kemajuan bacaan yang signifikan dan mulai bisa mengejar ketinggalan hafalan yang memang harus ia selesaikan setidaknya 2 juz dalam tahun ini. “ Dengan benarnya bacaan maka akan membuka pintu kemudahan dalam menghafal karena ada unsure keridoan dan pertolongan Alloh di sana “ ungkap Ustadz Wahyu sebagai guru pembimbing Tahsin.

UJIAN HARUS BENAR-BENAR HAFAL
Diantara metode untuk menjamin kedhobitan adalah system ujian yang ketat. Ujian tahfidz di PP IT Al-Ittihad tergolong cukup ketat karena pihak penguji tidak diperkenankan untuk membantu santri dengan pancingan-pancingan. Tugas penguji hanya menyimak, jika santri tidak mampu lagi untuk melanjutkan setoranya maka santri tersebut harus mundur, guru penguji tidak boleh memancing dengan menyebutkan awal ayatnya atau menyebutkan terjemahanya.
Memang kalau dilihat sekilas program ujian tersebut terasa berat, tetapi ternyata bagi santri justru menjadi tantangan yang mengasikan, pasalnya dalam setiap penyelesaian satu lembar maka ada tikror ( mengulang hafalan ) sampai ketika sudah dapat satu juz maka mereka mengulangi setor satu juz, sehingga ketika tes mereka sebenarnya sudah cukup siap untuk menghadapinya. Program ini terbukti efektif karena dapat memacu santri untuk selalu dekat dengan Al-Qur’an, melantunkanya dalam setiap kesenggangan sehingga hati menjadi tentram karenanya.
Isma’il Majid santri kelas 2 SMP asal Binangun Cilacap tadinya kesulitan untuk menghafal, bahkan di kelas 1 SMP ia harus menerima kenyataan tinggal kelas karena tidak dapat menyelesaikan setoran tahfidz, tetapi setelah program tersebut dijalankan ternyata dia dapat menyelesaikan program tahfidz bahkan merampungkan setoran sekali duduk, Al-hamdulillah.


TAJUK
KENAPA HARUS IT
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan maka pada tahun pelajaran 2015-2016 M PPIT Al-Ittihad akan menerapkan program pendidikan berbasis IT ( Tehnologi & Informasi ). Ada banyak factor yang melatar belakangi kenapa harus berbasis IT. Selama ini justru program IT itulah yang banyak dihindari oleh pesantren-pesantren yang ada, karena efek yang dirasa kurang baik bagi santri. Banyak santri yang terlibat pelanggaran aturan di pesantren melalui sarana IT, sebut saja misalnya pacaran melalui face book, twiter dan sosmed lainya. Sehingga hal itu menjadi persoalan yang hari ini masih dijaga oleh sebagian lembaga pesantren dengan cara menutup akses IT terhadap santri.

SEBUAH KENISCAYAAN
Cepat atau lambat IT akan menjadi sesuatu yang tidak bisa pisah dari kehidupan manusia. Keberadaanya terbukti sangat efektif dalam menyihir manusia. Dari situlah setan menebar api fitnah yang begitu mudah masuk ke rumah-rumah kaum muslimin, mengisi dan mengendalikan pola fikir dan tingkah laku manusia. Di sisi lain karena akses yang begitu mudah tersebut juga merupakan peluang bagi kaum muslimin untuk menyebarkan dakwah Islamiyah dan pemahaman yang benar. Memang akhirnya dunia maya akan menjadi ajang perhelatan antara al-haq dan al-batil. Maka dari itu tinggal bagaimana kita mensikapinya, yang jelas IT di masa mendatang akan menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, bahkan tidak berlebihan kalau kita sebut IT sebagai salah satu organ baru manusia.

DA’I MESKI BERDAKWAH DI MANA SAJA
Tugas pokok seorang da’I adalah menyampaikan dakwah kepada umat. Islam merupakan agama rohmatan lil alamin, artinya seluruh alam semesta tersentuh dan akan teratur oleh Islam. Seorang da’I berkewajiban untuk menyampaikan dakwah seluas-luasnya dan mesti harus menggunakan fasilitas semudah-mudahnya. It terbukti sangat cepat sekali menyampaikan informasi maka seorang da’I tidak boleh lepas dari kesempatan tersebut.
Ibarat berperang, IT merupakan ajang peperangan baru antara al-haq dengan al-batil. Dalam dunia peperangan, menguasai medan merupakan sebuah keniscayaan, siapa yang lebih dominan menguasai medan maka bisa di pastikan ia yang akan keluar sebagai pemenang biidznillah. Hari ini orang-orang kafir sangat agresif dalam mengembangkan tehnologi, denganya mereka dapat leluasa mengendalikan opini bahkan lapangan pertempuran secara riil. Melalui IT mereka menyebarkan syubhat ( kesamaran ) akidah di tengah-tengah kaum muslimin, acara mereka menjadi laris manis dan mayoritas penikmatnya adalah kaum muslimin hal itu disebabkan setiap opini yang dibangun selalu disertai hiasan syahwat, bahkan tidak jarng yang memeng dengan terang-terangan menawarkan syahwat. Ala kuli hal, syetan telah mengambil kendali di dunia IT untuk menghancurkan moral kaum muslimin pada khususnya dan manusia pada umumnya. Maka tidak selayaknya para du’at berpangku tangan dan hanya dapat melihat korban-korban moral dan spiritual yang satu persatu bergelimpangan di depan mata.

IMUNISASI
Program IT di lembaga PPIT Al-Ittihad selain memberikan banyak bekal ilmu dalam mengarungi kehidupan pribadi, keluarga terlebih dalam blantika dakwah, juga sebagai program imunity. Jika anak dikungkung keinginanya untuk mengetahui IT maka bukanya mereka patuh tetapi justru akan semakin penasaran. Maka dari itu mereka harus dikenalkan dan dibimbing, diarahkan dan dilandasi dengan akidah yang kokoh tentang aspek manfaat dan madhorot IT. Dengan begitu santri akan dapat memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat dan mana yang merusak.
Program yang telah dibuat oleh PPIT Al-Ittihad diharapkan akan mampu menyibukan para santri dengan hal-hal yang positif ketika mereka harus berselancar di dunia maya. Bahkan sangat mungkin bernilai ekonomi bagi para santri jika mereka trampil dalam mengoperasikan IT. Selain program-program yang menyibukan, akan dibuat pula system control yang memadai baik ketika online maupun offline. Santri akan selalu terawasi baik secara manual maupun secara sistemik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar