Tak ada kata terlambat tuk menjadi yang lebih baek.. Diberdayakan oleh Blogger.
???? ? ???? ? ????? ???????

Translate

Selasa, 13 Januari 2015

mumtaza desember 2014



GOSIP
Gosip yang dalam bahasa Indonesia merupakan kata yang dipakai untuk suatu obrolan tentang orang lain, juga disebut sebagai cerita negative tentang orang lain dan disebut pula penrgunjingan ( kamus bahasa Indonesia 2009 hal.487 ) merupakan perkara yang sangat diperhatikan oleh Islam. gosip muncul bisa dari karakter jelek seseorang yang memang suka menggosip, bisa juga dari rasa hasad atau iri hati dan dengki kepada orang lain sehingga ia berusaha untuk menjatuhkan martabat orang yang di hasadi tersebut di depan publik. Dalam urusan ini Alloh Ta’ala telah mengingatkan kita semua melalui firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” ( Qs. Al-Hujorot 6 )
Sebab turunya ayat tersebut adalah kisah yang terjadi pada seorang sahabat yang bernama Walid bin Uqbah bin Abi Muaidz r.a. yang mana Rosululloh telah mengutusnya untuk menjadi jubir bagi suku Bani Mustolik sedangkan beliau ( walid bin uqbah ) dan Bani Mustolik bermusuhan pada masa jahiliyah. Ketika Bani Mustolik mendengar kabar akan kedatangan duta Rosul tersebut, mereka kemudian menyiapkan diri untuk menyambutnya sebagai bentuk ta’dzim. Tiba-tiba setan membuat gosip kepada Walid bahwa Bani Mustolik sudah bersiap hendak membunuhnya, maka kemudian Walid memutar haluan dan kembali kepada Rosululloh dan melaporkan bahwa Bani Mustolik menahan pembenaran mereka dan berniat hendak membunuhku. Maka kemudian Rosululloh mengutus Kholid bin Walid dan berpesan kepada beliau supaya berhati-hati dan jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, kemudian Kholid mendatangi mereka malam hari dan mengutus mata-matanya untuk menyelidiki, kemudian mata-mata tersebut melapor kepada Kholid bahwa penduduk Bani Mustolik menjawab seruan adzan dan melaksanakan sholat, kemudian di pagi harinya kholid masuk ke perkampungan Bani Mustolik tersebut untuk mengecek kebenaran berita tersebut dan didapati berita tersebut adalah benar adanya, kemudian Kholid melaporkan keadaan tersebut kepada Rosululloh kemudian turunlah ayat tersebut. ( lihat tafsir Ibnu Katsir dan Al-Qurtubi ).
GOSIP ADALAH DOSA BESAR
Dalam kisah diatas kita diajarkan supaya tidak tergesa-gesa membuat kesimpulan dari sebuah berita dari manapun datangnya sebelum kita tahu akan kebenaranya. Sesuatu yang sebenarnya belum kita ketahui kebenaranya kemudian kita percayai kemudian kita sebarluaskan akan membawa dampak yang tidak baik, terlebih jika kabar tersebut merupakan kabar tentang aib seseorang, jika kabar tersebut ternyata salah maka kita telah melakukan fitnah dan jika benar maka kita telah terjerumus kepada gibah, kedua-duanya termasuk perkara yang menghancurkan, bagaimana seandainya Kholid langsung menyerang bani Mustolik tersebut ?, maka tentulah akan terjadi banyak sekali korban yang bergelimpangan, maka betapa bahayanya hal tersebut sehingga Rosululloh mengingatkan :
أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ وَعَمُودِهِ وَذُرْوَةِ سَنَامِهِ ؟ " فَقُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ . قَالَ: " رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ " ثُمَّ قَالَ: " أَلَا أُخْبِرُكَ بِمِلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ ؟ " فَقُلْتُ لَهُ: بَلَى يَا نَبِيَّ اللهِ . فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ، فَقَالَ: " كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا " فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ ؟ فَقَالَ: " ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ، أَوْ قَالَ: عَلَى مَنَاخِرِهِمْ، إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ ؟
Dari Mu’adz bin Jabal, Rosululloh bersabda : “ maukah aku kabarkan kepadamu pangkal dari segala urusan, tiangnya dan puncaknya ? maka aku berkata, tentu wahai Rosululloh, kemudian beliau bersabda, pokok segala urusan adalah Al-Islam, tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah jihad, kemudian beliau bersabda, apakah kamu mau aku beritahu pengendali semua itu ?, aku berkata, tentu wahai Rosululloh, kemudian beliau menunjuk kepada lidah beliau kemudian bersabda, jagalah olehmu ini, aku bertanya, wahai Rosululloh adakah orang-orang akan dihukum dengan apa-apa yang ia katakana ?, beliau bersabda, celaka kamu wahai Mu’adz, berapa banyak orang ditelungkupkan wajah mereka kedalam api neraka sebab hasil ucapan lisanhya ? “ ( HR. Imam Ahmad dalam musnad juz 36 hal.345 )
Hadits diatas menunjukan bahwa gossip merupakan dosa besar yang sangat berbahaya, orang yang telah mengamalkan Islam, menegakan sholat bahkan melaksanakan jihad bisa terjerumus kedalam neraka sebab tidak bisa mengendalikan lisanya, bagaimana nasib orang yang belum bisa melaksanakan itu semua tetapi lisanya aktif menggosip di mana-mana ?